Pages

TATA IBADAH MINGGU DAN PELAYANAN BAPTISAN KUDUS - 13 SEPTEMBER 2020

 


TATA IBADAH KELUARGA,

PELAYANAN SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS

Minggu13 September 2020

Tema : “Kolusi, Korupsi dan Nepotisme Merusak Tatanan Kehidupan

 

PERSIAPAN

 

AJAKAN BERIBADAH (Jemaat berdiri)

PMari kita memohon pertolongan dan berkat dari Tuhan, supaya ibadah saat ini dapat berjalan dengan baik.


P+J  Menyanyi PKJ. No. 2 MULIA, MULIA NAMANYA

Mulia, mulia namaNya, bagi Yesus kemuliaan, puji, sembah!

Mulia, kekuasaanNya, memb’ri berkat bagi jemaat, bersyukurlah!

Refr. :Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus, Dialah selamanya Sang Raja benar!

          Mulia, mulia namaNya! Sang Penebus, Mahakudus, Mahabesar.

 

TAHBISAN & SALAM

PPertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tanganNya. Amin.

Salam kasih dari Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja bagi jemaat yang beribadah saat ini.

Keluargadan bagi saudara juga. Amin.

 

PENGAKUAN DOSA DAN PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH (Jemaat duduk)

PMarilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan, Allah kita, dan mengaku dosa kita kepadaNya. Mari berdoa :……

PDengarkanlah berita anugerah Allah dalam Yohanes 3 : 16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal“

P+J  Menyanyi KJ. No. 387  ‘KU HERAN, ALLAH MAU MEMBERI 

‘Ku heran, Allah mau memb’ri rahmatNya padaku
Dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku!
Namun ‘ku tahu yang kupercaya dan aku yakin ‘kan kuasaNya,

Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!

 

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS

 

PELAYANAN FIRMAN

PBerdoa,

Membaca Alkitab : PL  1 SAMUEL 8 : 1 – 22

P+J  Menyanyi KJ. No. 49 “FIRMAN ALLAH JAYALAH”

Firman Allah jayalah sampai ujung dunia:
Kita pun dipanggilnya untuk hidup yang baka

 

KHOTBAH (Tema: “Kolusi, Korupsi dan Nepotisme Merusak Tatanan Kehidupan”

Saudara-saudara jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, Tahun 2020 ini merupakan tahun politik, karena dibeberapa daerah di Indonesia termasuk Kota Tomohon akan melaksanakan Pemilihan Umum. Memilih pemimpin-pemimpin baik Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota Tomohon, yang tentu diharapkan akan tampil para pemimpin yang arif dan bijaksana, yang bertanggungjawab, yang takut akan Tuhan tapi juga yang bebas dari yang namanya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Bacaan Alkitab kita saat ini dalam 1 Samuel 8 : 1 – 22 meneritakan tentang figure seorang pemimpin yaitu Samuel yang adalah anak dari Elkana dan Hana. Samuel adalah Hakim tapi juga sebagai Imam, Nabi dan Pelihat. Ia digambarkan sebagai tokoh kharismatik, melaksanakan tugas hakim bukan dengan kekuatan fisik atau tangannya saja namun dengan kekuatan Allah melalui ucapan dan doanya.

Samuel mempunyai 2 orang anak bernama Yoel dan Abia. Setelah Samuel tua ia mengangkat kedua anaknya menjadi hakim menggantikan dia. Akan tetapi ternyata kedua anaknya itu tidak berperilaku seperti ayahnya Samuel, mereka mengutamakan untuk mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan (ayat 1). Perilaku buruk ini yang merusak tatanan hidup umat sehingga roda pemerintahan, ekonomi, pembangunan dan pertumbuhan iman umat menjadi terbengkalai.

Di tengah situasi yang tidak menentu yang terjadi kemudian para tua-tua Israel bersepakat di belakang Samuel, mereka berkomplot dan merekayasa terjadinya gelombang ketidakpuasan dan berujung pada demonstrasi sebagai bentuk ketidakpuasan atas kepemimpinan Samuel dan anak-anaknya. Mereka mengutus para tetua Israel pergi menghadap Samuel di Roma dan meminta supaya Samuel mengangkat bagi mereka seorang raja untuk memerintah mereka seperti bangsa-bangsa lain. Bagi mereka kepemimpinan seorang hakim tidak menjamin mereka aman, mereka terpengaruh dengan musuh disekitar mereka yang kelihatannya memiliki pemerintahan yang kuat serta peralatan, pasukan perang yang hebat dan ekonomi yang mapan. Mereka ingin diperintah oleh seorang raja sebagaimana bangsa lainnya. Dari gambaran dan ekspresi bangsa Israel yang menginginkan seorang raja sebagai pemimpin mereka, masa ini kemudian dikenal dengan masa peralihan  dari Teokrasi (pemerintahan Allah) kepada sistem monarki (kerajaan/sekuler). Pemicu keinginan Israel untuk diperintah oleh raja karena, pertama ingin mengikuti bangsa-bangsa lain disekitar mereka, dan kedua perilaku buruk dari anak-anak Samuel yakni Yoel dan Abia yang lebih mementingkan keuntungan pribadi, terlibat suap dan berlaku tidak adil.

Kewibawaan dan kehebatan Samuel sebagai pemimpin bangsa Israel tidak menjadi cermin bagi anak-anaknya.Penolakan dari orang-orang Israel dan mereka menginginkan seorang raja maka hal itu yeng memicu kekecewaan Samuel dan mengesalkan hatinya dan Samuel  berdoa kepada Tuhan, maka Tuhan berfirman, “bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak” (ayat 7). Karena itu Samuel diperintahkan Tuhan mengatakan apa yang menjadi konsekuensi yang harus mereka tanggung jika memerintah seorang raja, apa yang menjadi hak mutlak raja (ayat 9). Dengan kata lain raja memiliki otoritas yang besar dengan kekuasaannya untuk meminta, mengambil dengan paksa segala sesuatu dari rakyatnya, antara lain: anak laki-laki harus bekerja diladang (sebagai pembajak), pembuat senjata dan menjadi kepala pasukan dan pengawal raja. Anak perempuan akan bekerja di dapur istana sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Dan apapun yang menjadi milik (harta, hasil ladang) mereka akan diambil untuk kepentingan istana. Hal iitu disampaikan Samuel kepada orang-orang Israel supaya mereka akan merasakan betapa sulitnya tanggungan mereka dan menyesali pilihan mereka. Akan tetapi sekalipun sudah diperingatkan, umat tidak mengindahkan Samuel dan menuntut lebih keras agar mereka diberikan seorang raja.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, tawaran dunia menarik dan menggiurkan bisa saja membuat seseorang untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya termasuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), hal itu sangat tidak baik karena merusak tatanan kehidupan dalam masyarakat, berbicara KKN yaitu korupsi adalah perbuatan menyelewengkan/menyalahgunakan/menggelapkan uang yang bukan haknya untuk kepentingan pribadi maupun orang lain. Kolusi adalah kerjasama secara rahasia atau ilegal dan melanggar hukum hanya untuk mendapatkan keuntungan bagi para pelaku. Nepotisme adalah perbuatan mengutamakan kerabat atau keluarga sendiri. Jadi jelas bahwa KKN sifatnya sangat negatif karena itu merusak tatanan kehidupan masyarakat, sebab itu belajar dari firman Tuhan saat ini mengingatkan kita untuk:

Menjalani kehidupan di dalam Tuhan haruslah melaksanakan di dalam kebenaran karena tidak semua yang kelihatan baik adalah benar. Pilihan Samuel menjadikan anak-anaknya Yoel dan Abia sebagai hakim adalah sikap Nepotisme yang mengutamakan keluarga sendiri tanpa mempertimbangkan profesionalitas, akibatnya mereka gagal menjalankan tanggungjawab dan orang tua yang dipermalukan.
Untuk menjadi seorang pemimpin jangan kita hanya memperkaya diri sendiri karena itu tidak dikehendaki oleh Allah, seperti sikap dari Yoel dan Abia yang mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan itu sangat dibenci oleh Allah, karena pasti ada orang dirugikan ketika seorang pemimpin tidak melakukan tanggungjawab dengan baik.
Ketika kita memilih para pemimpin, pilihlah seorang pemimpin yang baik, punya charisma yang baik, yang bertanggungjawab, yang arif dan bijaksana, yang peduli dan memihak kepada kepentingan rakyat dan yang takut akan Tuhan.

Tuhan memberkati kita semua. Amin.

 

PERSEMBAHAN

PMarilah kita memberi persembahan dengan penuh sukacita. Dengarkanlah nas Persembahan dalam Mazmur 96:8Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!”

 

 

P+J Menyanyi KJ. No. 393 : 1, 2 TUHAN, BETAPA BANYAKNYA

Tuhan, betapa baiknya berkat yang Kauberi, istimewa rahmatMu dan hidup abadi.
T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku! Padaku telah Kauberi hidup bahagia abadi.

Sanak saudara dan teman Kaub’ri kepadaku; berkat terindah ialah ‘ku jadi anakMu.
T’rima kasih, ya Tuhanku atas keselamatanku! Padaku telah Kauberi hidup bahagia abadi

 

WARTA JEMAAT

 

DOA SYUKUR (Diakhiri dengan Doa Bapa Kami)

 

NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)

P+J  Menyanyi KJ. No. 436 LAWANLAH GODAAN

Lawanlah godaan, s’lalu bertekun; tiap kemenangan kau tambah teguh;

Nafsu kejahatan harus kau tentang; harap akan Yesus: pasti kau menang
Mintalah pada Tuhan, agar kau dikuatkan; Ia b’ri pertolongan: pastilah kau menang

 

BERKAT

PSemoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

KeluargaAmin. Amin. Amin. (dinyanyikan)

 

No comments:

Post a Comment

TATA IBADAH MINGGU - 17 OKTOBER 2021

  GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA WILAYAH KAKASKASEN JEMAAT KAKASKASEN EBEN HAEZER TATA IBADAH HARI MINGGU BENTUK III Minggu, 17 Oktober 20...