Pages

TATA IBADAH MINGGU - 15 AGUSTUS 2021

 


GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
WILAYAH KAKASKASEN
JEMAAT KAKASKASEN EBEN HAEZER
TATA IBADAH SIAR KELUARGA, PELAYANAN BAPTISAN KUDUS
Minggu, 15 Agustus 2021
Tema: “Perlindungan Hukum Bagi Warga Negara”

PERSIAPAN AJAKAN BERIBADAH
(Jemaat berdiri)

P Mari kita memohon pertolongan dan berkat dari Tuhan, supaya ibadah saat ini dapat berjalan dengan baik.

P+J Menyanyi KJ. No. 3 “KAMI PUJI DENGAN RIANG”
Kami puji dengan riang, Dikau Allah yang besar,
Bagai bung t’rima siang, hati kami pun mekar
Kabut dosa dan derita, kebimbangan t’lah lenyap
Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu menyerap

TAHBISAN & SALAM

P Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tanganNya. Amin.
Salam kasih dari Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja bagi jemaat yang beribadah saat ini.

Keluarga dan bagi saudara juga. Amin.

NAS PEMBIMBING

P Galatia 5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”

P+J Menyanyi KJ. No. 19 “TUHANKU YESUS”
Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan manusia,
Kau kukasihi, Kau junjunganku, bahagiaku yang baka
Indah t’rang surya, indah sinar bulan, alam bintang yang megah
Jauh lebih indah, Yesus, terang-Mu, di sorga dan di dunia

PENGAKUAN DOSA DAN PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH
(Jemaat duduk)

P Marilah kita merendahkan diri dihadapan Tuhan, Allah kita, dan mengaku dosa kita kepadaNya. Mari berdoa : ……

P Dengarkanlah berita anugerah Allah dalam Yoel 2 : 13 “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukumanNya.”

P+J Menyanyi NKB. No. 17 “AGUNGLAH KASIH ALLAHKU”
Agunglah kasih Allahku, tiada yang setaranya;
Neraka dapat direngkuh, kartikapun tergapailah.
Kar’na kasihNya agunglah, Sang Putra men_jelma,
Dia mencari yang sesat dan diampuniNya.
Refr. : O kasih Allah agunglah! Tiada bandingnya!
Kekal teguh dan mulia! Dijunjung umatNya

PELAYANAN BAPTISAN KUDUS

PELAYANAN FIRMAN

P Berdoa, Membaca Alkitab: PB Kisah Para Rasul 22 : 23 – 29

P+J Menyanyi NKB. No. 119 “NYANYIKAN LAGI BAGIKU”
Nyanyikan lagi bagiku, Firman Kehidupan.
Sungguh mulia dan merdu, Firman Kehidupan.
Firman yang terindah, ajarku setia.
Refr. : Indah benar, ajaib benar, Firman Kehidupan.
Indah benar, ajaib benar, Firman Kehidupan.

KHOTBAH
Tema: “Perlindungan Hukum Bagi Warga Negara”
(untuk ibadah keluarga)

Saudara-saudara jemaat dan umat yang kekasih dalam Tuhan. Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan dan mencegah terjadinya kekacauan. Dengan melihat tujuan dari peraturan ini, maka kita membayangkan bagaimana jadinya jika tidak ada aturan. Pasti yang akan terjadi adalah kekacauan. Sebab itu maka penegakan hukum sangat penting untuk dilaksanakan, agar bisa menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Di samping itu bahwa sangat penting juga untuk memberikan perlindungan hukum kepada setiap anggota masyarakat dengan tidak ada pembedaan status sosial.

Saudara-saudara, kita telah membaca firman Tuhan dalam kitab Kisah Para Rasul. Kitab ini disebut juga kitab sejarah permulaan Kekristenan, sebab kitab ini umumnya memberi kesaksian tentang kehidupan dan pelayanan para murid Tuhan yang kemudian disebut para Rasul. Dan sebagian besar yang diceritakan dalam kitab ini adalah tentang pelayanan Rasul Paulus. Dalam bagian Alkitab yang menjadi perenungan kita saat ini (Kis. 22:23-29) mengisahkan tentang peristiwa yang terjadi di dalam markas besar tentara Romawi. Kisah ini sebetulnya dilatar belakangi oleh kesaksian Rasul Paulus di hadapan orang banyak yang menceritakan tentang pengalaman rohaninya, yang mengalami perjumpaan dengan Yesus, yang berujung pada sebuah pertobatan dan kemudian menjadi pengikut Yesus, bahkan menjadi sebagai seorang Rasul. Atas kesaksiannya itu, maka konsekwensi yang dia hadapi adalah penolakan, baik terhadap dirinya, bahkan terhadap Injil yang dia beritakan. Teriakan yang disertai tindakan anarkis dan hasutan dengan melemparkan jubah dan menghamburkan tanah ke udara, adalah gambaran kemarahan dan tidak senang terhadap Rasul Paulus, termasuk Injil yang dia beritakan. Peristiwa ini kemudian menyeret dia ke markas besar untuk diadili bahkan untuk disiksa. Dalam keadaan itu maka muncullah sikap kritis sekaligus protes Paulus terhadap system peradilan yang sedang terjadi, dan sikap itu sebetulnya didasarkan pada haknya sebagai warga Negara. Inilah sebenarnya yang antara lain memicu keberanian Paulus untuk menuntut keadilan. Dia ingin mendapatkan keadilan secara hukum sebagai seorang warga Negara. Hak kewarganegaraannya itu tidak dapat diubah oleh siapapun, dan di balik tuntutannya ini terungkap bahwa, pemberlakuan prosedur hukuman dengan disiksa dan disesah hanya berlaku bagi budak atau yang bukan sebagai warga Negara, dalam hal ini adalah warga Negara Roma. Sementara Paulus sendiri adalah warga Negara yang sah sebab orang tuanya adalah warga Negara Roma. Perlu diketahui bahwa status kewarganegaraan yang berlaku pada masa itu, berdasar pada tiga hal, yaitu karena kelahiran, karena membeli, dan karena anugerah atau penghargaan pemerintah. Ketika para prajurit menyadari status kewarganegaraan yang dimiliki Paulus, para prajurit itu mundur untuk menunjukkan bahwa mereka tahu tentang hukum dan tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam situasi itu terungkap juga bahwa ternyata dari pihak Yahudi sendiri, mereka berprinsip bahwa, menjadikan orang non Yahudi menjadi pengikut Kristus, tanpa terlebih dahulu menjadikan mereka orang Yahudi adalah hal yang tidak dapat diterima dan dianggap penghinaan pada hukum agama Yahudi. Yang nampak kemudian adalah adanya dua perbedaan, yaitu dari para prajurit dan kepala pasukan yang tunduk kepada hukum, dan para penghasut yang bertindak tanpa aturan. Para penghasut sepertinya mau membela hukum taurat, tetapi yang sebenarnya mereka tunjukkan adalah lebih cenderung mempertahankan adat istiadat Yahudi yang kaku. Sungguhpun demikian tekanan yang dihadapi, tatapi Rasul Paulus malah dengan tanpa ragu menuntut hak kewarganegaraannya dalam proses hukum yang dia jalani. Mengapa dia sungguh yakin dan percaya diri, sungguhpun harus mendapat tekanan? Karena proses yang sedang dia lakukan sebenarnya bukan untuk dirinya sendiri, tetapi semua adalah untuk Tuhan. Dan dia selalu mengambil kesempatan dalam proses yang dia jalani itu untuk terus membela Injil yang atasnya dia harus mengalami proses ini.

Saudara-saudara jemaat dan umat yang kekasih dalam Tuhan.
Kini kita berada dalam suasana perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-76. Kita patut berbangga bahwa perayaan kemerdekaan ini terus diikuti dengan berbagai pencapaian kesuksesan di segala bidang. Dalam undang-undang Negara kita, telah dinyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan perlindungan secara hukum, akan tetapi pada prakteknya hal itu belum sepenuhnya dilakukan. Selain itu, kita pun masih menemui berbagai kasus kejahatan, pencurian serta aksi anarkisme dan premanisme yang sering merusak tatanan kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Dari bacaan firman Tuhan ini, kita belajar bahwa setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan hukum. Kendati hal itu hingga kini belum terjadi secara utuh, tetapi sebagai warga Negara yang baik, kita wajib menggumulinya bersama-sama dengan terus berharap, bahwa penegakan hukum akan semakin terarah dengan terus memperhatikan hak setiap warga Negara. Kita pun perlu belajar dari kesetiaan dan keberanian Rasul Paulus dalam menjalani setiap proses, yang walaupun harus menghadapi tekanan, tetapi dia tidak mundur. Mengapa sebesar itu semangat yang dia miliki? Karena yang dia sedang lakukan sesungguhnya bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk Tuhan. Jadi, jangan ragu untuk melangkah ketika yang kita lakukan itu adalah untuk Tuhan. Amin.

PERSEMBAHAN
(Persembahan dan Pundi Ekstra Pembangunan Pastori dimasukkan dalam Sampul dan diantar ke Pelsus Kolom untuk diteruskan ke Kas Jemaat)

P Marilah kita memberi persembahan dengan penuh sukacita. Dengarkanlah nas Persembahan dalam Mazmur 96:8 “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!”

P+J Menyanyi NNBT. No. 15 (ayat 1 – 3) “HAI SELURUH UMAT TUHAN”
Hai seluruh umat Tuhan bawalah syukurmu,
Tanda terima kasih atas berkat Tuhan
PersembahanMu itu akan diberkati
Bersyukurlah selalu atas berkat Tuhan

Persembahkanlah hidupmu kepada Tuhanmu,
Hendaklah engkau kudus dihadapan Kristus
Akan tent'ram hidupmu dan aman sentosa,
Itulah ibadahmu sejati dan kudus

Dalam suka maupun duka, ucapkan syukurmu.
B'ri pujian pada-Nya seumur hidupmu.
Jadikanlah hidupmu berkenan pada-Nya.
Damai dan sukacita sertamu s'lamanya

WARTA JEMAAT DOA SYUKUR
(Diakhiri dengan Doa Bapa Kami)

NYANYIAN PENUTUP
(Jemaat berdiri)

P+J Menyanyi KJ. No. 337 “BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR”
Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
Lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa

BERKAT

P Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Keluarga Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)

No comments:

Post a Comment

TATA IBADAH MINGGU - 17 OKTOBER 2021

  GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA WILAYAH KAKASKASEN JEMAAT KAKASKASEN EBEN HAEZER TATA IBADAH HARI MINGGU BENTUK III Minggu, 17 Oktober 20...