TATA IBADAH HARI MINGGU BENTUK IV
Minggu, 22 November 2020
Tema : “Duduk Makan di Dalam Kerajaan Allah”
PERSIAPAN
Koord. Penyelenggara Ibadah :
Marilah kita berdiri dan memulaikan ibadah kita dengan menyanyi:
“TERPUJI NAMA TUHAN HU”
Terpuji nama Tuhan Hu,
berbakti pada-Nya, berbakti pada-Nya
Malak dan mahluk baik seru:
Refr. B’ri hormat, hormat, hormat,
hormat
Kepada Tuhan-Nya.
Segala mahluk bertetap,
berbakti padaNya, berbakti pada-Nya
Yang hidup atas bumi g’nap:
Refr.
TAHBISAN
(Jemaat berdiri)
P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin.
SALAM
P Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari TUHAN Yesus Kristus menyertai saudara-saudara.
J Amin
NAS PEMBIMBING
P “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17)
P+J Menyanyi: NKB. No. 3 “TERPUJILAH ALLAH”
Terpujilah Allah, hikmat-Nya besar,
begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar
Sehingga dib’rilah Putera-Nya kudus,
mengangkat manusia serta menebus
Refr. Pujilah, pujilah!
Buatlah dunia bergemar,
bergemar mendengar suara-Nya
Dapatkanlah Allah demi Put’ra-Nya,
b’ri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya.
PENGAKUAN DOSA DAN PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH
(Jemaat duduk)
P Marilah kita merendahkan diri di hadapan TUHAN, Allah kita, dan mengaku dosa kita kepada-Nya.
Kita berdoa : ......
P Sebagai pelayan Yesus Kristus kami memberitahukan pengampunan dosa kepada tiap-tiap orang yang dengan tulus ikhlas mengaku dosanya di hadapan Allah.
NAS PEMBERITAAN ANUGERAH ALLAH
P “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)
P+J Menyanyi : KJ. No. 39
“KU DIBERI BELAS KASIHAN”
Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku
Tadi ‘ku angkuh, kini heran:
Tuhan, besarlah rahmat-Mu!
Kidung imanku bergema:
rahmat-Mu sungguh mulia
Kidung imanku bergema:
rahmat-Mu sungguh mulia
DOA UNTUK PEMBACAAN DAN PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
P Marilah kita berdoa :………
P Marilah kita membaca Alkitab : Lukas 13:22-30
KHOTBAH
Tema: “Duduk Makan di Dalam Kerajaan Allah.”
Saudara-saudara jemaat yang dikasihi Tuhan,
Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus tentu kita punya pengharapan tentang satu kehidupan yang kekal di sorga, keselamatn yang adalah anugerah Allah bagi setiap orang yang percaya, menjadi milik bagian kita. Kita menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah, bias menikmati duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Keselamatan adalah inisiatif dari Allah dan butuh jawaban pasti dari pihak manusia. Allah memberi keselamatan sebagai anugerah dan manusia menjawab anugerah ini dengan menghidupi imannya, yaitu manusia harus menjaga keselamatan itu dengan hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus. Keselamatan tidaklah mudah untuk mendapatkannya dengan sekedar berucap “percaya” tetapi ada tindakan, karena iman atau kepercayaan harus ada usaha dalam rangka menjaga keselamatan yang Tuhan Yesus telah kerjakan lewat pengorbananNya di atas kayu salib. Jadi yang dituntut bagi kita adalah iman/percaya yang aktif bukan yang pasif.
Saudara-saudara,
Bagian bacaan kita saat ini dalam Injil Lukas 13:22-30 diceritakan tentang pelayanan Tuhan Yesus setelah Ia berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa dan ketika Yesus ke Yerusalem, ada seorang yang bertanya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Tuhan Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan itu, karena ada hal yang lebih penting dari pada hanya focus pada saat berapa banyak atau soal jumlah, tetapi bagaimana cara memperoleh keselamatan itu, dengan mengatakan: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi akan dapat”. Jawaban Yesus berisi nasehat dan petunjuk yang menggugah hati yaitu berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu. Pintu yang sesak atau sempit adalah orang harus menanggalkan segala kekayaannya dan sesudah itu menundukkan diri dan merendahkan diri dan mengusahakan diri untuk masuk, satu demi satu. Semua orang yang ingin diselamatkan harus masuk melalui pintu yang sesak itu dan harus mengalami perubahan dirinya, sampai menjadi seperti orang yang dilahirkan kembali dan harus menjalani pola hidup yang kekal.
Konsep keselamatan yang diperhatikan pada bacaan ini memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bias untuk memperolehnya dengan kata lain jikalau kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah harus ada perjuangan, pengorbanan dan penyangkalan diri.
Bagian yang lain juga mengatakan bahwa tuan rumah akan bangkit dan menutup pintu. Kristus adalah tuan rumah yang selalu memperhatikan semua orang yang sering mengunjungi rumahNya dan yang bekerja sebagai pelayan-pelayan di dalamNya. Ia membiarkan segala sesuatu terbuka lebar-lebar, tetapi akan datang harinya ketika Ia akan bangkit dan menutup pintu. Pintu yang ditutup adalah pintu penolakan karena pintu pengasihan dan anugerah yang telah lama terbuka tetapi mereka yang tidak mau datang untuk melaluinya maka pintu itu akan ditutup.
Keselamatan adalah anugerah, namun keselamatan membutuhkan respon iman dan tanggunjawab dari manusia untuk hidup di dalamNya atau tidak. Sebab sekalipun kita telah mengenal Dia sebagai satu-satunya Juruselamat, tetapi dalam tindakan hidup tidak mencerminkan sebagai orang-orang yang diselamatkan maka seperti yang dikatakan dalam ayat 26-27: “maka kamu akan berkata: kami telah makan dan minum dihadapanMu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapanKu hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan”.
Dicampakan dari Kristus adalah neraka, kesengsaraan yang paling ngeri yang dirasakan orang-orang terkutuk, yang melakukan kejahatan tetapi mereka yang akan duduk makan di dalam kerjaan Allah yaitu mereka yang dengan susah payah untuk sampai di sana dengan setia melayani Tuhan dan tidak lama lagi akan duduk beristirahat di dalam Kerajaan Allah.
Saudara-saudara jemaat yang dikasihi Tuhan,
Satu kebahagiaan bagi kita sebagai umat Tuhan ketika kita menjadi bagian keluarga Allah, dimana Tuhan yang adalah Tuan Rumah atau Pemilik Rumah yang mengenal kita dan yang mengundang kita bersama-sama dengan Tuhan menikmati duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Banyak orang yang dipanggil untuk masuk dan melewati pintu yang sesak, sebab itu perlu perjuangan untuk melewati pintu itu. Perjuangan iman orang percayaharus diawali dengan pertobatan. Sikap manusia dalam pertobatan harus disertai dengan hati yang penuh penyesalan dosa, harus disertai rasa takut akan Tuhan dan juga kerendahan hati. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, karena kita terlambat untuk datang kepada Tuhan.
Sebab ketika pintu Kerajaan Allah itu telah tertutup, tidak ada gunanya lagi kita mengetuk pintu itu, sebab “Tuan Rumah” akan berkata: “Aku tidak tahu dari mana kamu datang” atau “ Aku tidak kenal kamu”. Itu artinya tidak ada lagi kesempatan untuk kita berada di Sorga kekal dan pasti bagian kita adalah neraka kekal.
Sebab itu mari kita, selama pintu masih terbuka, kesempatan masih Tuhan beri bagi kita, jangan sia-siakan kehidupan ini untuk terus membuat dosa dan melakukan kejahatan, tetapi marilah kita hidup dalam pertobatan dan melakukan apa yang Tuhan perkenankan untuk kita lakukan, berjuang untuk memperoleh hidup yang kekal. Kita menerima Kristus secara pribadi dan menjalin hubungan yang akrab dengan Tuhan dan melakukan segala perintahNya, hiduplah dalam ketaatan dan kesetiaan.
Tuhan Yesus kiranya memberkati kita semua. Amin.
PERSEMBAHAN
P Nyanyian Persembahan: NKB. No. 126
“TUHAN MEMANGGILMU”
Tuhan memanggilmu hai dengarlah:
“Apapun yang terbaik ya b’rikanlah!”
Dan jangan kau kejar hormat semu,
muliakan saja Yesus Tuhanmu
Refr. Tiap karya diberkati-Nya,
namun yang terbaik diminta-Nya
Walaupun tak besar talentamu,
b’ri yang terbaik kepada Tuhanmu
Sanjungan dunia jauhkanlah
dan jangan kau dengar godaannya
Layani Tuhanmu dalam jerih
dalam hidupmu yang t’lah kau beri.
Refr.
Hari terakhirpun makin dekat,
mantapkan langkahmu jangan sesat
Sungguhlah janji-Nya, takkan lenyap,
bahwa mahkota milikmu tetap.
Refr.
PEMBACAAN SAMPUL SYUKUR
WARTA JEMAAT
DOA SYUKUR
(diakhiri doa Bapa Kami)
NYANYIAN PENUTUP
(jemaat berdiri)
P+J Menyanyi : KSK. No. 110 “SIAPA YANG SETIA”
Siapa yang setia hingga ke tamat,
iring Yesus meski k’ras ribut p’rang
Meskipun sengsara dan susah banyak,
musuh dan set’ru selalu serang
Refr. Siapa yang setia tahan k’ras,
hai ingat janji mukhalis Tuhanmu
Ia nanti dapatlah khalas
Mahkota indah di dalam rumah Hu
SALAM DAN BERKAT
P Sampaikanlah salam kepada tiap-tiap orang kudus dalam Yesus Kristus.
P Kasih karunia TUHAN Yesus Kristus, dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai saudara sekalian
J Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)
SAAT TEDUH...
No comments:
Post a Comment